Gambar oleh Richard Duijnstee dari Pixabay
Hari ini adalah hari terakhir kesempatan membuat Blog bagi peserta WAG Belajar Menulis yang dibimbing oleh Om Jay dan kawan kawan. "kalau tidak punya Blog saya delete dari grup",begitu kata Om Jay.
Ups.....bagai tersambar petir di siang bolong (lebay nya diriku...) aku baru tersadar bahwa aku belum serius punya keinginan menulis di Blog pribadi. Buktinya setelah dapat ancaman dari Om Jay barulah aku buru-buru belajar buat Blog sendiri.
Tanpa maksud mengabaikan saran om Jay untuk belajar dari pak Bambang dan pak Brian aku iseng bertanya pada anak sulungku Aufa yang tahun ini menyelesaikan SMA tanpa menjalani ujian karena wabah Covid-19. Berkah buat siswa yang menjalani ujian tahun ini katanya.
Mulai dari tanya jawab sampai akhirnya karena ribet harus menjelaskan dari jarak agak jauh ia pun mendekat dan memberikan penjelasan serta langsung memilihkan template yang sederhana tapi lumayan menarik menurutnya. Tak lupa ia memberikan sedikit penjelasan tentang cara menulis di Blog agar orang tertarik untuk membaca. Mudah-mudahan saja aku paham apa yang dijelaskannya.
Mulailah aku mencoba menulis sambil memikirkan kekonyolan diriku yang harus dipaksa dengan sebuah ancaman untuk bisa berbuat sesuatu yang tentunya untuk kebaikan. Aku harus berterima kasih kepada Om Jay yang tak henti memotivasi lewat tulisan dan kata-kata yang menginspirasi.
Aku juga baru menyadari bahwa aku punya guru pribadi di rumah terkait informatika yang tidak aku manfaatkan sedari dulu. Padahal aku tahu Aufa hobi dengan hal-hal yang berbau IT sejak dia berada di SMP. Sehingga pilihan jurusan kuliahnya pun ia pilih informatika.
Terimakasih anakku atas ilmu yang engkau bagikan. Semoga bermanfaat dan jadi amal jariyah untukmu. dan semoga engkau mendapatkan lebih baik dari apa yang engkau cita-citakan.
Terkadang kita sering berpikir sesuatu yang besar dan jauh dari kita. Padahal untuk menjadi hebat memulai dari yang kecil dan dari yang terdekat adalah sebuah keniscayaan.