Sabtu, 03 Oktober 2020
Rabu, 26 Agustus 2020
Dia Yang Mulia
Dia yang mulia
Keluasan hati seluas samudera hanyalah miliknya
Manusia mulia yang terlalu cinta pada penciptanya
Tak menyimpan dendam meski sebesar debu dalam hatinya
Tak pernah merasa memiliki musuh dalam hidupnya
Meskipun selalu dimusuhi bahkan dikhianati
Hati mulia yang selalu bersahaja
Keindahan akhlak tiada tara
Jadi teladan bagi umatnya, meskipun tak pernah melihat dan
bertatap
Dirindukan semua yang percaya dan cinta
Tak
pernah berhenti mengagungkan Pemilik langit dan bumi
Meski
surga nan hakiki adalah keniscayaan yang tak pernah dipungkiri
Ia tahu
janji Allah adalah pasti
Namun
rasa cinta menjadikannya tak bisa berhenti
Kamis, 20 Agustus 2020
Hikmah
Bismillah
Membaca kisah ashabul Kahfi
Bergetar hati teringat akan diri
Tak ada yang dimiliki
Tak ada amalan mumpuni dalam diri
Tak ada yang bisa di jadikan garda terdepan sebagai wasilah permohonan kepada Ilahi
Hanya meminta dengan kerendahan dan kehinaan diri
Agar Allah angkat wabah yang tengah diturunkan di muka dibumi ini
Ya Allah....
Ditengah wabah yang Engkau turunkan ini
banyak waktu bagi ku untuk lebih mendekatkan diri padaMu RABBI....
Tapi aku rindu saudara2ku.....
Rindu ingin memeluk kehangatan ukhuwah
Yang selalu disemai dalam jamaah
Rindu sentuhan jabat tangan penguatan ruhiyah....
Ya Allah...
Kami bisa saling sapa, namun tak bisa merasa
Kami bisa saling lihat tapi tak bisa merangkul erat
Physical distancing membuat ku dan mereka harus menjaga jarak
Demi maslahat umat
Rindu di hati ku pendam erat
Semoga Allah memberikan hikmah
Di sebalik maklumat dengan wabah sebagai perantara hikayat.
Tak tahu
Tak tahu
Tak tahu
Apa...?
Mengapa...?
Ketika jiwa tak mampu menyangga
Terasa rapuh....
Pecah berkeping
Terasa semakin berat menghimpit
Seakan tak ada ruang untuk bernafas
Terpuruk karena ketidakmampuan
Terhenyak dalam dingin yang semakin membeku...
Sendiri ... Dalam kabut yang menebal
Terseret angin kebingungan
Tak mampu memandang jauh
Hanya jalan panjang yang tak pernah berakhir
Hujan
Hujan
Maafkan aku Krn lebih senang melukiskan mu lewat bait bait puisi
Terasa lebih bermakna lewat untaian kata kata berirama
Memutih diujung penglihatan
Dingin udara membelai jiwa yang tadinya resah oleh teriknya sang Surya
Berjuta titik bening berlabuh diatas setiap permukaan yang terbuka
Membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi banyak makhluk ciptaan Nya
Titik titik air menyatu dalam kilatan cahaya dari langit
yang entah mengejar apa di permukaan bumi ini,... penuh misteri
Bumi yang resah kini tenang sudah,
Berganti keheningan disisipi kesunyian mendalam
Mengurai beribu kisah di antara jalinan cerita yang tak pernah usai
Hening ini pasti akan berganti
Sebagaimana janji Ilahi
Tak pernah ada yang abadi kecuali
Kecuali perubahan itu sendiri
Minggu, 09 Agustus 2020
This is my life
Berada pada posisi saat ini pada kehidupan pribadi maupun pekerjaan bukanlah sebuah kebetulan. Berada di antara orang-orang yang selalu menyibukkan diri untuk memperbaiki diri adalah sebuah takdir yang harus disyukuri.
Terlahir disebuah keluarga yang tidak memiliki ayah sejak umur empat tahun adalah takdir lain ymg mengantarkan aku menjadi seorang yang sedikit menutup diri pada sosok ayah.
Aku dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang terpaksa harus hidup prihatin setelah berada pada zona nyaman hidup berkecukupan. Meninggal nya Abah, sebutan untuk ayahku membuat keluarga ku porak poranda. Ibuku tidak memiliki keahlian apapun untuk bisa menghasilkan uang. Peninggalan peninggalan Abah harus kami relakan untuk di jadikan uang untuk membiayai kelanjutan hidup kami 7 bersaudara. Meskipun akhirnya hanya tinggal 6 bersaudara karena adik bungsu ku yang kembar di adopsi oleh Saudara ibuku.
Beberapa tahun kemudian ketika aku sudah masuk sekolah dasar ibuku lebih sering meninggalkan kami. Bahkan bisa sampai beberapa bulan. Aku tak pernah bertanya kemana ibuku pergi selama itu. Aku masih terlalu kecil untuk bisa memahami persoalan kehidupan orang orang di sekeliling ku.
Kakakku yang paling tua yang menjadi pengganti ibu bagi kami. Beliau yang mengurusi semuanya. Hingga akhirnya ketika aku kelas 5, ibu ku memboyong kami pindah ke ibukota provinsi. Kecuali kakakku yang tertua.karena ia telah menikah dengan seorang tentara sehingga ia harus menetap di kota kelahiran ku.
Berada dilingkungan baru yang tak pernah aku bayangkan tidak membuat aku menyerah. Aku mulai terbiasa dengan segala hiruk-pikuk kehidupan perumahan padat tempat kami tinggal.
Ibuku ternyata telah menikah kembali, hidup bersama dengan seorang sosok ayah baru yang tak pernah diterima oleh saudara saudara ku dan baru aku ketahui penyebabnya setelah dewasa yang saat itu tak pernah aku pikirkan. Hidupku hanya mengalir begitu saja.
Memasuki usia SMP aku tinggal di rumah paman ku. Satu kota namun jaraknya sangat dekat dengan sekolahku. Itulah salah satu sebab aku tinggal di sana selain karena memang keuangan keluarga ku tak memungkinkan untuk membiayai sekolah ku. Terimakasih ku untuk pamanku sekeluarga yang merelakan rejeki dan waktu yang mereka miliki harus berbagi dengan ku.
Tamat dari SMP aku kembali ke rumah ibuku. Tak ada hal baru yang kutemui kecuali kondisi adikku yang laki laki seperti tak ku kenali. Ia berubah jadi anak nakal yang selalu keluar malam. Aku sedih namun hal itu tak terlalu menyita pikiran ku. Entahlah, mungkin aku terlalu muda waktu itu.
Sewaktu SMA, aku bebas mengikuti kegiatan apapun yang ku inginkan. Ibuku tak pernah memberikan larangan atau pun sekedar rambu-rambu untuk ku dalam pergaulan ku. Tapi entah mengapa, fitrah untuk menjaga diri seolah natural hadir di hati.Jilbab yang aku kenakan pun seolah melekat begitu saja tanpa nasihat dari siapapun.
Dulu Kebebasan yang diberikan ibuku kuanggap sebagai sebuah kebaikan. Tapi saat ini aku baru menyadari bahwa Allah sangat baik karena menjaga ku dari keburukan dunia masa mudaku ditengah kebebasan kehidupan yang aku jalani.
Jika kini aku mengamati kehidupan pemuda yang hidup dalam kebebasan, aku sangat bersyukur atas penjagaan Allah atas hidup ku. Sehingga aku bisa melewati masa-masa tanpa pendampingan orang tua, masa masa pencarian jati diri seorang remaja.
To be continued...
Sabtu, 08 Agustus 2020
My Poetry
PILU
Aku siapkan hatiku untuk tahu
Aku lapangkan jiwaku untuk menerima
Tak ada tempat berharap
Selain padaNya
Tak ada tempat bersandar kecuali hanya Dia
Tiada tempat berkeluh kesah kecuali padaNya
Iyya kana'budu wa Iyya kanasta'in
Manusia hanya lah makhluk
Tempat segala kekurangan dan kehinaan
Tiada manusia yang sempurna
Hanya saja Allah masih menutupi aib manusia
Hingga terkadang masih terlihat tanpa cacat dan cela
8-8-2020
Am Saturday
Minggu, 02 Agustus 2020
Trik Menulis Hypnowritting
Trik Menulis Hypnowritting
(Trainer Amir Faisal)
By: Yuliati
Bismillah…
Jangan berkecil hati jika kita tidak pernah bersentuhan dengan dunia tulis menulis dan dunia pendidikan. Ini adalah hal pertama yang disampaikan oleh bapak Amir Faisal.
Selanjutnya beliau mengingatkan bahwa gramedia adalah sebuah korporasi bisnis. Jadi orientasi mereka adalah pasar. Jika buku kita tidak bisa memberikan keuntungan maka tidak akan lolos. Sehingga kita harus mencari buku yang disukai pasar.
Satu hal pertama yang harus kita perhatikan adalah tentukan genre kita. Apakah cerita anak, novelis, dan lain lain. Kita juga dapat meninjau langsung di gramedia buku apa yang diminati pasar. Jika novel sebagai buku yang memiliki persentase tertinggi di pasar, maka kita harus mengetahui novel apa yang diminati oleh pasar. Sedangkan penerbit sendiri mendapatkan info tentang pasar dari membagi kuesioner dan lihat hasil penjualan terbanyak.
Hypnowritting
Untuk menjadikan sebuah tulisan menarik bagi pembaca maka seorang penulis harus menjadi pembaca agar dapat mengetahui apa yang menjadi ketertarikan untuk dibaca. Hypnowritting merupakan salah satu cara untuk menjadi magnet ketertarikan pembaca. Hypnowritting adalah bagaimana membuat tulisan yang dapat menghipnotis.
Trik menulis
1.
Jika menulis mengalir saja. Jangan terlalu
banyak dipikirkan. Tulis saja apa yang terlintas di dalam pikiran kita. Setelah
selesai barulah dibaca ulang dan diedit.
2.
Jangan
takut kehilangan ide selama kita masih fokus dengan ide awal kita menulis.
3.
Agar
tidak terlalu sulit membuat ending sebuah tulisan maka masalah harus
disederhanakan.
4. Jika kita sudah sering menulis, diksi yang kita gunakan akan semakin berkualitas.
3 jurus Hypnowritting
1.
Awali
dengan frasa “banyak orang”
Contoh:
“banyak orang bilang kalau buku ini bagus”. Atau “banyak orang yang sudah
membeli buku ini mengatakan buku ini bagus”. Dapat juga menggunakan frasa
“sebagian besar orang…pada umumnya orang…”
2.
Menggunakan
kutipan
Kutipan
bisa diambil dari mana saja.
Contoh: “
banyak riset menyebutkan bahwa membacakan anak buku itu bermanfaat bagi
perkembangan otak anak”.
3.
Gunakan
frasa: “tentu anda tahu…”
Contoh: “ tentu anda tahu, belajar hypnowritting itu penting. Apalagi jika anda ingin sukses sebagai penjual.”
Menghipnosis/mensugesti pembaca
Penulis harus mensugesti diri terlebih dahulu agar percaya diri. Biasakan menulis. Jadikan sebuah habit. Untuk itu kita harus mensugesti diri kita untuk memiliki target impian untuk karir menulis kita. Misal kita ingin menjadi penulis yang handal dalam 10 tahun akan datang maka minimal sehari kita harus menulis minimal 3 jam. Sugesti itulah yang harus kita tanamkan setiap hari.
Untuk mewujudkan target kita dalam menulis, saat ini adalah zamannya freewritting. Beberapa pendapat penulis dunia yang menganut tulisan freewritting mengatakan bahwa menulis adalah mengungkapkan sebuah karya pikiran dan perasaan yang tidak terpisahkan. Yang menuangkan emosi penulis di dalam tulisannya sehingga tulisan itu akan mengalir seperti air sungai yang mengalir tanpa batas.
Oleh
sebab itu, biasakanlah mengungkapkan apa yang kita rasakan dengan tulisan.
Hindari Copy paste karena orisinalitas tulisan menentukan kualitas sebuah
tulisan.
5 prinsip tulisan yang enak dibaca:
-
Ungkapan
dari perasaan
-
Holistik
-
Memperkaya
khasanah dengan membaca
-
Menulis
karya ilmiah populer tidak ada aturan khusus
- Secara umum tulisan yang baik selalu dikaitkan dengan kondisi dan isu yang menjadi trend yang ada.
Saran para pakar dalam freewritting:
1.
Menulis
sebagai terapi
2.
Sebelum
bisa mensugesti pembaca kita harus dapat mensugesti diri.
3.
Ketika
pembaca membaca tulisan kita, persepsi pembaca belum tentu sama dengan penulis.
Disitulah perlunya strategi agar ada kesamaan persepsi dengan sugesti atau
hipnosis.
4. Setiap manusia punya filter dalam memandang orang lain.
Isu-isu yang tidak banyak difilter oleh orang:
1.
Isu
yang sedang trend
2.
Tulisan
yang dikaitkan dengan pengalaman pribadi yang unik, beda dengan orang lain
3.
Perkenalkan
temuan atau ilmu baru yang belum banyak diketahui publik
4.
Sampaikan
tulisan dengan sudut pandang yang baru
Demikian. semoga bermanfaat.
Kiat Terampil Menulis (Dari Artikel Ke Buku dan Resensi)
Kiat
Terampil Menulis (Dari Artikel Ke Buku dan Resensi)
(15
Juli 2020 M. Anwar Djaelani)
By:
Yuliati
Bismillah…
Bapak M. Anwar Djaelani adalah narasumber yang
menyampaikan tentang kecakapan menulis. Khususnya dari artikel ke buku.
Tentunya beliau adalah seorang yang sangat terampil menulis. Karena beliau
telah aktif menulis artikel sejak tahun 1996 dan telah menulis enam buku.
Beliau menjelaskan bahwa menulis artikel adalah
sebuah keterampilan. Keterampilan akan dimiliki jika kita rajin berlatih. Rajin
berlatih akan muncul jika ada motivasi yang kuat. Dalam agama Islam, motivasi
bisa muncul dari keinginan untuk mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada
petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar
menulis.
Intinya menulis artikel maupun buku itu sebuah
keterampilan dengan demikian kecakapan ini kecakapan nulis bisa dilatih semakin
giat berlatih tentu capaiannya akan semakin bagus. Aktif menulis artikel bisa
bermuara kepada lahirnya sebuah buku disusul buku kedua dan seterusnya. Terampil
menulis artikel bermuara juga pada kecakapan menulis buku. Oleh karenanya,
semangat belajar menulis artikel harus selalu kita tingkatkan.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjadi
terampil
1.
Perlu
Pembiasaan
Terutama dalam membaca. Banyak membaca adalah modal
utama penulis. Dengan sering membaca seseorang akan, pertama, mendapatkan
pengetahuan / wawasan baru. Kedua, terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai
pengembangan dari apa yang sudah dibacanya. Ketiga, kaya dengan perbendaharaan
kata. Modal utama seorang penulis terutama calon penulis adalah suka membaca. Banyak
membaca sebanyak mungkin bahan bacaan terutama bidang yang kita sukai. Tanpa
modal awal itu sulit membayangkan kita bisa menjadi penulis yang baik.
Artikel bisa ditulis setelah kita mendapatkan tema
menarik di sekitar kita. Bisa dari Koran, televisi, internet dan sumber berita
apa pun bisa kita jadikan sebagai sumber inspirasi untuk menulis sebuah
artikel.
2.
Bersemangatlah di saat menulis!
Artikel adalah sebentuk karya tulis. Sebuah tulisan
itu sangat besar pengaruhnya. sebagaimana diungkapkan salah seorang pendiri
Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) bahwa, andai tak punya murid,
“Saya akan mengajar dunia dengan pena”.
3.
Niat dan Pembiasaan.
Membiasakan diri untuk terus menulis harus didasari
pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa motivasi kita
menulis? Sukses di bidang apa pun harus bertumpu pada dasar yang kuat. Dasar
itu bernama niat. Mari kita perbaiki niat bisa dari sisi agama misalnya semoga dengan
niat yang baik maka percepatan kita dalam menguasai kecakapan nulis bisa secepat
mungkin dapat kita raih agar kita semakin mudah menebar kebaikan dan manfaat.
Langkah-langkah
menulis agar bisa dimuat di media
1.
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah
tema. Tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu
sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah
terpenuhi. Tema akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah
membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau
mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk menulisnya
menjadi sebuah artikel.
2.
Orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi,
dan kecermatan berbahasa merupakan beberapa hal yang juga harus diperhatikan
dalam sebuah tulisan.
3.
Membuat outline (kerangka karangan).
Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat
untuk memudahkan pengembangan penulisan. Pada dasarnya, alur menulis itu
terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Di
pendahuluan kita sampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan.
Lalu, di pembahasan, kita urai dan analisis masalah yang kita paparkan di
bagian pendahuluan. Kemudian, di penutup, berilah kesimpulan dan saran
berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.
Contoh Outline*
Tetap Berseri-seri Belajar di Masa
Pandemi
·
Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1
paragraf)
·
Manusia
selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)
·
Sekilas
Covid-19 (1 paragraf)
·
Dampak negatif Covid-19 secara umum (2
paragraf)
·
Dampak negatif Covid-19 di dunia
pendidikan (3 paragraf)
·
Sudut pandang agama, bersama kesulitan
ada kemudahan (2 paragraf)
·
Berbagai pilihan cara belajar di saat
pandemi (4 paragraf)
·
Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di
situasi apapun (1 paragraf)
4.
Membuat
judul yang baik
Judul yang baik harus ringkas dan harus mampu
mencuri perhatian calon pembaca dia juga harus mampu berfungsi sebagai miniatur
tulisan kita jadi sebelum membaca secara lengkap tulisanmembaca judul saja
sudah ada gambaran umum apa tulis kira kira isi tulisan kita. Judul sekitar
empat kata tidak termasuk kata sambung.
Contoh Judul:
-
Urgensi Meneliti dan Menulis (Jawa Pos)
-
Menunggu Realisasi Program Buku Murah (Jawa
Pos, 31/07/2008)
-
Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid (Radar
Surabaya)
-
Rindu Pemimpin Menulis Buku (Jawa Pos
17/05/2017)
-
Menjaga Martabat Penerima Zakat (Jawa
Pos)
Agar lebih menarik lagi diusahakan judul tulisan
kita mengandung rima. Rima itu persamaan bunyi. Coba lihat contoh di atas, Rindu
Pemimpin Menulis Buku ada rima. Contoh berikutnya menjaga martabat penerimaan
zakat ada rima cantik di situ. Jadi dibaca enak didengar nyaman. Kita bisa
membuat judul seperti itu dengan latihan berterusan.
5.
Tentang “Lead Penggoda”.
Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas
dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama.
Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke
gagasan utama sang penulis.
Kalau judul dan lead berhasil memikat dan mencuri
perhatian calon pembaca alamat tulisan kita akan dibaca orang dengan penuh
antusias sampai titik terakhir. Tapi jika keduanya gagal, sangat mungkin
tulisan kita akan dilupakan.
6.
Perihal “Pembahasan nan Menawan”.
Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah
yang kita angkat. Pembahasan harus sistematis, argumentatif, tuntas, dan
ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular. Sangat
dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain.
7.
Tentang *“Penutup yang Menggugah”*.
Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas
masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit.
Belajar
“Tiga Gaya Lead” dan Penutup
Lead
(Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):
Judul 1: Guru Rajin Menulis dan Efek Besar Itu
Semua orang, tanpa kecuali, harus menjadi pembelajar
di sepanjang usianya. Maka, sungguh menyenangkan jika guru suka menulis. Amat
membanggakan andai guru rajin menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan
posisi guru yang gemar menulis?
Penutup:
Sungguh, jadilah pembelajar tiada henti dengan cara
menjadi guru yang penulis. Sungguh, duhai para guru, bersemangatlah untuk
menjadi pahlawan yang berjasa karena banyak menghasilkan karya tulis.
Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan menginspirasi murid, orangtua murid,
dan masyarakat luas. Indah!
Ada tiga pilihan yang sangat direkomendasikan. Yang
pertama adalah memancing minat pembaca dengan gaya bertanya. Jadi di paragraf
pertama kita beri pertanyaan yang akan kita jawab di bagian pembahasan tulisan
kita.
Judul 2: Rindu Pemimpin Menulis Buku
Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap
17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen
itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu
pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum, lebih terasa jika
ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para pemimpin itu didorong
pula aktif menulis buku. Mengapa?
Penutup:
Alhasil, kepada para pemimpin, mari tundukkan
kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua persoalan masyarakat) sudah
menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua yang Anda baca itu lalu bisa
melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan yang selalu berpihak kepada
rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin dengan ketulusan komitmen Anda, tulislah
konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah buku. Sungguh, kami benar-benar
merindukan pemimpin yang bisa menulis buku. Kami rindu pemimpin yang
berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.
Lead
(Gaya kedua, dengan kutipan pemikat)
Gaya kedua yaitu dengan cara
menulis sebuah kutipan yang sangat menggugah kutipan itu harus berhubungan
harus mmm punya benang merah denganisi tulisan kita.
Judul : Ilmu Pengetahuan Bisa Topang Keimanan
“If you think
strongly enough,
you will be forced by science to the belief in God”
(Kelvin, fisikawan, 1824-1907).
Penutup:
Singkat kata, ilmu pengetahuan bisa mendatangkan
keimanan bagi yang masih belum punya iman. Ilmu pengetahuan bisa menguatkan
keimanan bagi yang sudah memiliki iman. Terkait ini, lihat Kelvin di paragraf pembuka
tulisan ini. Benar, saat dia berkesimpulan tentang pengaruh kuat ilmu
pengetahuan terhadap kepercayaan akan adanya Tuhan. Jadi, jangan pernah
berhenti untuk mendalami ilmu.
Sekarang gaya atau model lip yang ketiga yaitu
narasi deskriptif sekali lagi fungsinya menjembatani antara judul dengan isi
tulisan.
Lead
(Gaya ketiga, narasi diskriptif):
Judul: Menguatkan Mental Anak di “Musim” Olok-olok
Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku
terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang
ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.
Penutup:
Singkat kata, selalu berilah anak-anak asupan ruhani
yang memadai. Ajari anak-anak sikap untuk tak suka mengganggu orang lain. Didik
mereka untuk sabar dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Tentu saja,
sebagai orangtua, kita harus telah terlebih dahulu mengamalkan hal-hal
tersebut.
Dari
Artikel ke Buku
Secara umum, media membutuhkan artikel sepanjang
6000 karakter. Namun kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu.
Selepas trampil menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih
gampang. Usahakanlah, jika mungkin, sesuai dengan ketentuan dari masing-masing
media.
Mereka yang sudah terbiasa menulis artikel akan
lebih cekatan dalam menghasilkan buku. Bukan langkah yang harus, tetapi
terampil menulis artikel bisa dijadikan tetangga yang bagus untuk bisa terampil
pula menulis buku.
#Saat
merancang dan menulis buku
Tetapkanlah tema yang akan diangkat.
Buatlah Daftar Isi.
Mulailah menulis.
#Kala
menghimpun artikel menjadi buku
- Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis. Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah: a) edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencantumkan tanggal kejadian yang dimaksud. b) jika diperlukan, buatlah rubrikasi.
- Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.
Menulis
Resensi Buku
Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku.
Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku
(dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku
itu terkait kelebihan dan kekurangannya.
Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku:
Jawablah sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”:
a. Tulislah identitas buku
b. Apa
isi ringkas buku?
c. Apakah penulis memiliki kompetensi?
d. Apakah buku itu didukung referensi
memadai?
e. Buku itu lebih ditujukan ke segmen
pembaca mana?
f. Adakah pengetahuan baru yang
disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah
ada?
g. Apa kelebihan dan kekurangannya.
Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik
buku, menarik?
h. Tepatkah momentum kehadirannya?
i. Berhargakah untuk segera kita baca dan
atau miliki?
Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis
Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih
terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis
buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh
penulis-penulis lain.
Sekarang, tak perlu kita tunda-tunda lagi. Untuk
bisa menulis artikel dan kemudian buku, tak ada kiat yang paling manjur kecuali
apa yang dikenal sebagai “Tiga M”: Mulai,
mulai, dan mulailah!
Semoga bermanfaat.
Rahasia Proses Kreatif Menulis Bapak Jumanto
Rahasia Proses Kreatif Menulis
Bapak Jumanto
(13 Juli 2020 Bapak
Jumanto)
By: Yuliati
Bismillah…
Proses kreatif menulis yang dijalani Bapak Jumanto
merupakan gambaran perjalanan hidupnya. Mengawali rutinitas menulis dari
menulis puisi diselingi dengan menulis cerita pendek.
Tahun 2004 awal
mula menulis Buku Ajar dibimbing Prof. Dr. Sarwiji Suwandi sebagai guru beliau,
sehingga menyelesaikan 3 buku ajar untuk SMP dan 5 buku ajar untuk SMA.
Satu bulan pertama
hanya menyelesaikan 1 buku ajar untuk kelas VII SMP/Mts. Buku ajar untuk kelas VIII dapat saya selesaikan 2 minggu.
Selanjutnya saya dapat menyusun naskah buku untuk kelas IX dan untuk SMA
rata-rata dalam waktu 2 minggu.
Buku-buku tersebut
dinilaikan ke Pusat Perbukuan. Proses selanjutnya saya harus belajar mengedit
berdasarkan catatan-catatan dari tim penilai. Setelah proses penilaian buku
selesai dan buku sudah mendapatkan SK penetapan, maka buku siap diterbitkan. Pendapatan
beliau dari hasil penerbitan buku ajar tersebut jauh dari pendapatan seorang
guru PNS.
Beliau mendirikan
penerbit untuk mengajukan izin mencetak
BSE setelah Pemerintah meluncurkan istilah BSE. Buku-buku ajar yang
ditulis oleh penulis buku secara indi maupun lewat penerbit dan lulus penilaian
dibeli oleh pemerintah. Buku tersebut diberi HET. Pihak ketiga boleh mencetak
buku tersebut dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Pada saat Bapak
Direktur Penerbit SIC meminta beliau menjadi marketing beliau sedikit ragu
untuk menjalaninya. Karena beliau juga menjalankan tugas sebagai guru PNS.namun
berkat pengalaman menjadi penulis, editor, marketing, manager beliau berhasil
menjalankan keempat aktivitas itu sampai sekarang. Di PGRI Jateng mendapat
tugas sebagai Ketua Badan Penerbitan PGRI Jateng dengan Penerbit PGRI Jateng
Press
Menulis itu mudah
banyak orang telah merasakan dengan menulis mendapatkan kenikmatan. Menulislah karena
menulis itu mudah. Langsung menulis tidak perlu dipikir terlalu dalam. Kreatifitas
menilai seseorang akan tetap membara tentunya dipengaruhi oleh motif dalam filsafat
jawa motif itu secara garis besar cari
jenang cari seneng. Namun apabila dijabarkan masih banyak motif motif yang
lain.
Setiap penulis
mempunyai motif yang berbeda beda. Namun kebanyakan penulis pemula itu motifnya
seneng. Motif seneng adalah motif tingkatan terakhir yang tertinggi karena
seneng adalah terpengaruh dimengerti oleh religiusitas kita.
Bapak Jumanto memfokuskan
menulis yang non buku pelajaran agar leluasa menggali ide untuk menuliskan apa
yang ada dipikiran kita. Buku yang kita tulis sesuaikan dengan masa
perkembangan bahasa calon pembaca buku kita. Sesuaikan dengan jenjang buku
sesuai UU no 3 tahun 2017 tentang Perbukuan.
Menulis itu mudah,
ide ada di mana mana inspirasi akan muncul sewaktu waktu. Kita dengan mudah
bisa menangkap ide atau inspirasi yang muncul. Jika di saat tertentu kita belum
dapat menuangkan ide kita maka tulislah pokok pokoknya yang selanjutnya nanti
ditulis dalam outline.
Apabila ada suatu
kendala, untuk memudahkan menulis itu kita awali dengan membuat outline. Dengan
outline akan menuntun pola pikir kita dan akan menjadi lancar. Membuat outline
agar tulisan terarah dan konseptual, tulisan memiliki hubungan timbal balik
yang disajikan dengan baik. Outline memudahkan penulis menciptakan klimak yang
berbeda-beda. Dengan outline akan menghindari penggarapan topik lebih dari dua
kali dan outline memudahkan penulis mencari materi pembantu.
Di akhir materi
beliau menyampaikan apapun motif kita menulis tentu kita akan mendapatkan
sesuai yang diharapkan. Tetapi jangan lupa akhir dari menulis sebenarnya ada yang
disebut “senang dengan senang kita akan mendapatkan jenang atau dapat
pendapatan kita juga akan dapat jeneng atau karir kita atau nama kita akan
dikenang.”
Untuk menjadi
penulis bukan ditentukan bakat. Menjadi penulis karena kemauan kita untuk
menulis menulis dan menulis akhirnya terampil menulis.
Semoga bermanfaat.
Cari Blog Ini
Mengenai Saya
Biarlah kisahku...
Aku memmg bukan sesiapa Aku hanya seorang makhluk yang terlalu banyak alpa dan lupa Aku tak mampu berkata kata Hanya mampu menyampaikan nya ...