Sabtu, 03 Oktober 2020

Biarlah kisahku...

Aku memmg bukan sesiapa
Aku hanya seorang makhluk yang terlalu banyak alpa dan lupa
Aku tak mampu berkata kata
Hanya mampu menyampaikan nya lewat untaian ungkapan pmuh makna

Aku tau aku mungkin tak pantas di hargai 
karena kesalahan dan kekurangan diri ymg telah merubungi setiap jengkal hari
Aku tau aku bukan orang yang pandai menghargai
Karena itu aku pantas tak mendapat peduli

Aku bertanya karena ingin mendapat jawab
Aku bercerita karena ingin didengar
Namun jika kisah ku bukanlah apa apa
Maka aku tak akan lagi bersuara
Biar lah semua cerita hanya akan menjadi
Cerita bisu dalam tulisan kaku
Yang tak akan pernah mengganggu
Share:

Rabu, 26 Agustus 2020

Dia Yang Mulia

 

Dia yang mulia


Keluasan hati seluas samudera hanyalah miliknya

Manusia mulia yang terlalu cinta pada penciptanya

Tak menyimpan dendam meski sebesar debu dalam hatinya

Tak pernah merasa memiliki musuh dalam hidupnya

Meskipun selalu dimusuhi bahkan dikhianati

Hati mulia yang selalu bersahaja

Keindahan akhlak tiada tara

Jadi teladan bagi umatnya, meskipun tak pernah melihat dan bertatap

Dirindukan semua yang percaya dan cinta

                Tak pernah berhenti mengagungkan Pemilik langit dan bumi

                Meski surga nan hakiki adalah keniscayaan yang tak pernah dipungkiri

                Ia tahu janji Allah adalah pasti

                Namun rasa cinta menjadikannya tak bisa berhenti

                 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Share:

Kamis, 20 Agustus 2020

Hikmah

 Bismillah


Membaca kisah ashabul Kahfi

Bergetar hati teringat akan diri

Tak ada yang dimiliki

Tak ada amalan mumpuni dalam diri

Tak ada yang bisa di jadikan garda terdepan sebagai wasilah permohonan kepada Ilahi

Hanya meminta dengan kerendahan dan kehinaan diri 

Agar Allah angkat wabah yang tengah  diturunkan di muka dibumi ini

Ya Allah....

Ditengah wabah yang Engkau turunkan ini

banyak waktu bagi ku untuk lebih mendekatkan diri padaMu RABBI....

Tapi aku rindu saudara2ku.....

Rindu ingin memeluk kehangatan ukhuwah

Yang selalu disemai dalam jamaah

Rindu sentuhan jabat tangan penguatan ruhiyah....

Ya Allah...

Kami bisa saling sapa, namun tak bisa merasa 

Kami bisa saling lihat tapi tak bisa merangkul erat

Physical distancing membuat ku dan mereka harus menjaga jarak

Demi maslahat umat

Rindu di hati ku pendam erat

Semoga Allah memberikan hikmah 

Di sebalik maklumat dengan wabah sebagai perantara hikayat.


Share:

Tak tahu

Tak tahu


 Tak tahu 

Apa...?

Mengapa...?

Ketika jiwa tak mampu menyangga

Terasa rapuh....

Pecah berkeping

Terasa semakin berat menghimpit

Seakan tak ada ruang untuk bernafas

Terpuruk karena ketidakmampuan

Terhenyak dalam dingin yang semakin membeku...

Sendiri ... Dalam kabut yang menebal

Terseret angin kebingungan

Tak mampu memandang jauh

Hanya jalan panjang yang tak pernah berakhir

Share:

Hujan

 Hujan


Maafkan aku Krn lebih senang melukiskan mu lewat bait bait puisi

Terasa lebih bermakna lewat untaian kata kata berirama


Memutih diujung penglihatan

Dingin udara membelai jiwa yang tadinya resah oleh teriknya sang Surya

Berjuta titik  bening berlabuh diatas setiap permukaan yang terbuka

Membawa ketenangan dan kebahagiaan bagi banyak makhluk ciptaan Nya

Titik titik air menyatu dalam kilatan cahaya dari langit 

yang entah mengejar apa di permukaan bumi ini,... penuh misteri


Bumi yang resah kini tenang sudah,

Berganti keheningan disisipi kesunyian mendalam

Mengurai beribu kisah di antara  jalinan cerita yang tak pernah usai

Hening ini pasti akan berganti

Sebagaimana janji Ilahi

Tak pernah ada yang abadi kecuali

Kecuali perubahan itu sendiri

Share:

Minggu, 09 Agustus 2020

This is my life

 Berada  pada posisi saat ini pada kehidupan pribadi maupun pekerjaan bukanlah sebuah kebetulan. Berada di antara orang-orang yang selalu menyibukkan diri untuk memperbaiki diri adalah sebuah takdir yang harus disyukuri. 

Terlahir disebuah keluarga yang tidak memiliki ayah sejak umur empat tahun adalah takdir lain ymg  mengantarkan aku menjadi seorang yang sedikit menutup diri pada sosok ayah.

Aku dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang terpaksa harus hidup prihatin setelah berada pada zona nyaman hidup berkecukupan. Meninggal nya Abah, sebutan untuk ayahku membuat keluarga ku porak poranda. Ibuku tidak memiliki keahlian apapun untuk bisa menghasilkan uang. Peninggalan peninggalan Abah harus kami relakan untuk di jadikan uang untuk membiayai kelanjutan hidup kami 7 bersaudara. Meskipun akhirnya hanya tinggal 6 bersaudara karena adik bungsu ku yang kembar di adopsi oleh Saudara ibuku.

Beberapa tahun kemudian ketika aku sudah masuk sekolah dasar ibuku lebih sering meninggalkan kami. Bahkan bisa sampai beberapa bulan. Aku tak pernah bertanya kemana ibuku pergi selama itu. Aku masih terlalu kecil untuk bisa memahami persoalan kehidupan orang orang di sekeliling ku.

Kakakku yang paling tua yang menjadi pengganti ibu bagi kami. Beliau yang mengurusi semuanya. Hingga akhirnya ketika aku kelas 5, ibu ku memboyong kami pindah ke ibukota provinsi. Kecuali kakakku yang tertua.karena ia telah  menikah dengan seorang tentara sehingga ia harus menetap di kota kelahiran ku.

Berada dilingkungan baru yang tak pernah aku bayangkan tidak membuat aku menyerah. Aku mulai terbiasa dengan segala hiruk-pikuk kehidupan perumahan padat tempat kami tinggal. 

Ibuku ternyata telah menikah kembali, hidup bersama dengan seorang sosok ayah baru yang tak pernah diterima oleh saudara saudara ku dan baru aku ketahui penyebabnya setelah dewasa yang saat itu tak  pernah aku pikirkan. Hidupku hanya mengalir begitu saja.

Memasuki usia SMP aku tinggal di rumah paman ku. Satu kota namun jaraknya sangat dekat dengan sekolahku. Itulah salah satu sebab aku tinggal di sana selain karena memang keuangan keluarga ku tak memungkinkan untuk membiayai sekolah ku. Terimakasih ku untuk pamanku sekeluarga yang merelakan rejeki dan waktu yang mereka miliki harus berbagi dengan ku.

Tamat dari SMP aku kembali ke rumah ibuku. Tak ada hal baru yang kutemui kecuali kondisi adikku yang laki laki seperti tak ku kenali. Ia berubah jadi anak nakal yang selalu keluar malam. Aku sedih namun hal itu tak terlalu menyita pikiran ku. Entahlah, mungkin aku terlalu muda waktu itu.

Sewaktu SMA, aku bebas mengikuti kegiatan apapun yang ku inginkan. Ibuku tak pernah memberikan larangan atau pun sekedar rambu-rambu untuk ku dalam pergaulan ku. Tapi entah mengapa, fitrah  untuk menjaga diri seolah natural hadir di hati.Jilbab yang aku kenakan pun seolah melekat begitu saja tanpa nasihat dari siapapun. 

Dulu Kebebasan yang diberikan ibuku kuanggap sebagai sebuah kebaikan. Tapi saat ini aku baru menyadari bahwa Allah sangat baik karena menjaga ku dari keburukan dunia masa mudaku ditengah kebebasan kehidupan yang aku jalani.

Jika kini aku mengamati kehidupan pemuda   yang hidup dalam kebebasan, aku sangat bersyukur atas penjagaan Allah atas hidup ku. Sehingga aku bisa melewati masa-masa tanpa pendampingan orang tua, masa masa pencarian jati diri seorang remaja.

To be continued...




Share:

Sabtu, 08 Agustus 2020

My Poetry

PILU


Aku siapkan hatiku untuk tahu

Aku lapangkan jiwaku untuk menerima

Tak ada tempat berharap

Selain padaNya

Tak ada tempat bersandar kecuali hanya Dia

Tiada tempat berkeluh kesah kecuali padaNya

Iyya kana'budu wa Iyya kanasta'in

Manusia hanya lah makhluk

Tempat segala kekurangan dan kehinaan

Tiada manusia yang sempurna

Hanya saja Allah masih menutupi aib manusia

Hingga terkadang masih terlihat tanpa cacat dan cela


8-8-2020

Am Saturday




Share:

Minggu, 02 Agustus 2020

Trik Menulis Hypnowritting

Trik Menulis Hypnowritting

(Trainer Amir Faisal)

By: Yuliati

 

Bismillah…

Jangan berkecil hati jika kita tidak pernah bersentuhan dengan dunia tulis menulis dan dunia pendidikan. Ini adalah hal pertama yang disampaikan oleh bapak Amir Faisal.

Selanjutnya beliau mengingatkan bahwa gramedia adalah sebuah korporasi bisnis.  Jadi orientasi mereka adalah pasar. Jika buku kita tidak bisa memberikan keuntungan maka tidak akan lolos. Sehingga kita harus mencari buku yang disukai pasar.

Satu hal pertama yang harus kita perhatikan adalah tentukan genre kita. Apakah cerita anak, novelis, dan lain lain. Kita juga dapat meninjau langsung di gramedia buku apa yang diminati pasar. Jika  novel sebagai buku yang memiliki persentase tertinggi di pasar, maka kita harus mengetahui novel apa yang diminati oleh pasar. Sedangkan penerbit sendiri mendapatkan info tentang pasar dari membagi kuesioner dan lihat hasil penjualan terbanyak.

Hypnowritting

Untuk menjadikan sebuah tulisan menarik bagi pembaca maka seorang penulis harus menjadi pembaca agar dapat mengetahui apa yang menjadi ketertarikan untuk dibaca. Hypnowritting merupakan salah satu cara untuk menjadi magnet ketertarikan pembaca. Hypnowritting adalah bagaimana membuat tulisan yang dapat menghipnotis.

Trik menulis

1.       Jika menulis mengalir saja. Jangan terlalu banyak dipikirkan. Tulis saja apa yang terlintas di dalam pikiran kita. Setelah selesai barulah dibaca ulang dan diedit.

2.      Jangan takut kehilangan ide selama kita masih fokus dengan ide awal kita menulis.

3.      Agar tidak terlalu sulit membuat ending sebuah tulisan maka masalah harus disederhanakan.

4.      Jika kita sudah sering menulis, diksi yang kita gunakan akan semakin berkualitas.

3 jurus Hypnowritting

1.      Awali dengan frasa “banyak orang”

Contoh: “banyak orang bilang kalau buku ini bagus”. Atau “banyak orang yang sudah membeli buku ini mengatakan buku ini bagus”. Dapat juga menggunakan frasa “sebagian besar orang…pada umumnya orang…”

2.      Menggunakan kutipan

Kutipan bisa diambil dari mana saja.

Contoh: “ banyak riset menyebutkan bahwa membacakan anak buku itu bermanfaat bagi perkembangan otak anak”.

3.      Gunakan frasa: “tentu anda tahu…”

Contoh: “ tentu anda tahu, belajar hypnowritting itu penting. Apalagi jika anda ingin sukses sebagai penjual.”

Menghipnosis/mensugesti pembaca

Penulis harus mensugesti diri terlebih dahulu agar percaya diri. Biasakan menulis. Jadikan sebuah habit. Untuk itu kita harus mensugesti diri kita untuk memiliki target impian untuk karir menulis kita. Misal kita ingin menjadi penulis yang handal dalam 10 tahun akan datang maka minimal sehari kita harus menulis minimal 3 jam. Sugesti itulah yang harus kita tanamkan setiap hari.

Untuk mewujudkan target kita dalam menulis, saat ini adalah zamannya freewritting. Beberapa pendapat penulis dunia yang menganut tulisan freewritting mengatakan bahwa menulis adalah mengungkapkan sebuah karya pikiran dan perasaan yang tidak terpisahkan. Yang menuangkan emosi penulis di dalam tulisannya sehingga tulisan itu akan mengalir seperti air sungai yang mengalir tanpa batas.

Oleh sebab itu, biasakanlah mengungkapkan apa yang kita rasakan dengan tulisan. Hindari Copy paste karena orisinalitas tulisan menentukan kualitas sebuah tulisan.

5 prinsip tulisan yang enak dibaca:

-          Ungkapan dari perasaan

-          Holistik 

-          Memperkaya khasanah dengan membaca

-          Menulis karya ilmiah populer tidak ada aturan khusus

-          Secara umum tulisan yang baik selalu dikaitkan dengan kondisi dan isu yang menjadi trend yang ada.

Saran para pakar dalam freewritting:

1.      Menulis sebagai terapi

2.      Sebelum bisa mensugesti pembaca kita harus dapat mensugesti diri.

3.      Ketika pembaca membaca tulisan kita, persepsi pembaca belum tentu sama dengan penulis. Disitulah perlunya strategi agar ada kesamaan persepsi dengan sugesti atau hipnosis.

4.       Setiap manusia punya filter dalam memandang orang lain.

Isu-isu yang tidak banyak difilter oleh orang:

1.      Isu yang sedang trend

2.      Tulisan yang dikaitkan dengan pengalaman pribadi yang unik, beda dengan orang lain

3.      Perkenalkan temuan atau ilmu baru yang belum banyak diketahui publik

4.      Sampaikan tulisan dengan sudut pandang yang baru

Demikian. semoga bermanfaat.

 

 

 

 


Share:

Kiat Terampil Menulis (Dari Artikel Ke Buku dan Resensi)

Kiat Terampil Menulis (Dari Artikel Ke Buku dan Resensi)

(15 Juli 2020 M. Anwar Djaelani)

By: Yuliati

 

Bismillah…

Bapak M. Anwar Djaelani adalah narasumber yang menyampaikan tentang kecakapan menulis. Khususnya dari artikel ke buku. Tentunya beliau adalah seorang yang sangat terampil menulis. Karena beliau telah aktif menulis artikel sejak tahun 1996 dan telah menulis enam buku.

Beliau menjelaskan bahwa menulis artikel adalah sebuah keterampilan. Keterampilan akan dimiliki jika kita rajin berlatih. Rajin berlatih akan muncul jika ada motivasi yang kuat. Dalam agama Islam, motivasi bisa muncul dari keinginan untuk mengamalkan QS Al-Alaq 1-5. Di situ, ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis.

Intinya menulis artikel maupun buku itu sebuah keterampilan dengan demikian kecakapan ini kecakapan nulis bisa dilatih semakin giat berlatih tentu capaiannya akan semakin bagus. Aktif menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya sebuah buku disusul buku kedua dan seterusnya. Terampil menulis artikel bermuara juga pada kecakapan menulis buku. Oleh karenanya, semangat belajar menulis artikel harus selalu kita tingkatkan.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menjadi terampil

 

1.        Perlu Pembiasaan

Terutama dalam membaca. Banyak membaca adalah modal utama penulis. Dengan sering membaca seseorang akan, pertama, mendapatkan pengetahuan / wawasan baru. Kedua, terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai pengembangan dari apa yang sudah dibacanya. Ketiga, kaya dengan perbendaharaan kata. Modal utama seorang penulis terutama calon penulis adalah suka membaca. Banyak membaca sebanyak mungkin bahan bacaan terutama bidang yang kita sukai. Tanpa modal awal itu sulit membayangkan kita bisa menjadi penulis yang baik.

Artikel bisa ditulis setelah kita mendapatkan tema menarik di sekitar kita. Bisa dari Koran, televisi, internet dan sumber berita apa pun bisa kita jadikan sebagai sumber inspirasi untuk menulis sebuah artikel.

2.        Bersemangatlah di saat menulis!

Artikel adalah sebentuk karya tulis. Sebuah tulisan itu sangat besar pengaruhnya. sebagaimana diungkapkan salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam Zarkasy (1910-1985) bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar dunia dengan pena”. 

3.        Niat dan Pembiasaan.

Membiasakan diri untuk terus menulis harus didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa motivasi kita menulis? Sukses di bidang apa pun harus bertumpu pada dasar yang kuat. Dasar itu bernama niat. Mari kita perbaiki niat bisa dari sisi agama misalnya semoga dengan niat yang baik maka percepatan kita dalam menguasai kecakapan nulis bisa secepat mungkin dapat kita raih agar kita semakin mudah menebar kebaikan dan manfaat.

Langkah-langkah menulis agar bisa dimuat di media

1.         Hal pertama yang harus diperhatikan adalah tema. Tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita dimuat media sudah terpenuhi. Tema akan datang mengalir deras, terutama jika kita sudah membiasakan diri untuk menulis. Nyaris di setiap kita membaca, melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide untuk menulisnya menjadi sebuah artikel.

2.         Orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa merupakan beberapa hal yang juga harus diperhatikan dalam sebuah tulisan.

3.         Membuat outline (kerangka karangan). Langkah ini diperlukan sebelum kita menulis secara lengkap. Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan. Pada dasarnya, alur menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Di pendahuluan kita sampaikan secara ringkas masalah apa yang akan kita bicarakan. Lalu, di pembahasan, kita urai dan analisis masalah yang kita paparkan di bagian pendahuluan. Kemudian, di penutup, berilah kesimpulan dan saran berdasarkan uraian dan analisis sebelumnya.

Contoh Outline*

Tetap Berseri-seri Belajar di Masa Pandemi

·                     Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1 paragraf)

·                     Manusia selalu diuji dengan bentuk beragam (2 paragraf)

 

·                     Sekilas Covid-19 (1 paragraf)

 

·                     Dampak negatif Covid-19 secara umum (2 paragraf)

·                     Dampak negatif Covid-19 di dunia pendidikan (3 paragraf)

·                     Sudut pandang agama, bersama kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)

·                     Berbagai pilihan cara belajar di saat pandemi (4 paragraf)

·                     Penutup / kesimpulan; Tetap optimis di situasi apapun (1 paragraf) 

4.        Membuat judul yang baik

Judul yang baik harus ringkas dan harus mampu mencuri perhatian calon pembaca dia juga harus mampu berfungsi sebagai miniatur tulisan kita jadi sebelum membaca secara lengkap tulisanmembaca judul saja sudah ada gambaran umum apa tulis kira kira isi tulisan kita. Judul sekitar empat kata tidak termasuk kata sambung.

Contoh Judul:

-                      Urgensi Meneliti dan Menulis (Jawa Pos)

-                      Menunggu Realisasi Program Buku Murah (Jawa Pos, 31/07/2008)

-                      Hukuman Guru dan Mimpi Buruk Murid (Radar Surabaya)

-                      Rindu Pemimpin Menulis Buku (Jawa Pos 17/05/2017)

-                      Menjaga Martabat Penerima Zakat (Jawa Pos)

Agar lebih menarik lagi diusahakan judul tulisan kita mengandung rima. Rima itu persamaan bunyi. Coba lihat contoh di atas, Rindu Pemimpin Menulis Buku ada rima. Contoh berikutnya menjaga martabat penerimaan zakat ada rima cantik di situ. Jadi dibaca enak didengar nyaman. Kita bisa membuat judul seperti itu dengan latihan berterusan.

5.        Tentang “Lead Penggoda”.

Lead adalah pendahuluan berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.

Kalau judul dan lead berhasil memikat dan mencuri perhatian calon pembaca alamat tulisan kita akan dibaca orang dengan penuh antusias sampai titik terakhir. Tapi jika keduanya gagal, sangat mungkin tulisan kita akan dilupakan.

6.        Perihal “Pembahasan nan Menawan”.

Di bagian ini, isinya berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistematis, argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan sentuhan popular. Sangat dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang lain.

7.        Tentang *“Penutup yang Menggugah”*.

Bagian ini memuat kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus dengan gaya pamit.

Belajar “Tiga Gaya Lead” dan Penutup

Lead (Gaya pertama, menggoda dengan pertanyaan):

Judul 1: Guru Rajin Menulis dan Efek Besar Itu

Semua orang, tanpa kecuali, harus menjadi pembelajar di sepanjang usianya. Maka, sungguh menyenangkan jika guru suka menulis. Amat membanggakan andai guru rajin menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?

Penutup:

Sungguh, jadilah pembelajar tiada henti dengan cara menjadi guru yang penulis. Sungguh, duhai para guru, bersemangatlah untuk menjadi pahlawan yang berjasa karena banyak menghasilkan karya tulis. Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan menginspirasi murid, orangtua murid, dan masyarakat luas. Indah!

Ada tiga pilihan yang sangat direkomendasikan. Yang pertama adalah memancing minat pembaca dengan gaya bertanya. Jadi di paragraf pertama kita beri pertanyaan yang akan kita jawab di bagian pembahasan tulisan kita.

Judul 2: Rindu Pemimpin Menulis Buku

Di Indonesia, Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum, lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?

Penutup:

Alhasil, kepada para pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin dengan ketulusan komitmen Anda, tulislah konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah buku. Sungguh, kami benar-benar merindukan pemimpin yang bisa menulis buku. Kami rindu pemimpin yang berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.

Lead (Gaya kedua, dengan kutipan pemikat)

Gaya kedua yaitu dengan cara menulis sebuah kutipan yang sangat menggugah kutipan itu harus berhubungan harus mmm punya benang merah denganisi tulisan kita.

Judul : Ilmu Pengetahuan Bisa Topang Keimanan

 “If you think strongly enough,

you will be forced by science to the belief in God”

(Kelvin, fisikawan, 1824-1907).

Penutup:

Singkat kata, ilmu pengetahuan bisa mendatangkan keimanan bagi yang masih belum punya iman. Ilmu pengetahuan bisa menguatkan keimanan bagi yang sudah memiliki iman. Terkait ini, lihat Kelvin di paragraf pembuka tulisan ini. Benar, saat dia berkesimpulan tentang pengaruh kuat ilmu pengetahuan terhadap kepercayaan akan adanya Tuhan. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mendalami ilmu.

Sekarang gaya atau model lip yang ketiga yaitu narasi deskriptif sekali lagi fungsinya menjembatani antara judul dengan isi tulisan.

Lead (Gaya ketiga, narasi diskriptif):

 

Judul: Menguatkan Mental Anak di “Musim” Olok-olok

 

Sesungguhnya, olok-olok tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully- sangat besar.

Penutup:

Singkat kata, selalu berilah anak-anak asupan ruhani yang memadai. Ajari anak-anak sikap untuk tak suka mengganggu orang lain. Didik mereka untuk sabar dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Tentu saja, sebagai orangtua, kita harus telah terlebih dahulu mengamalkan hal-hal tersebut.

Dari Artikel ke Buku

Secara umum, media membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Namun kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Selepas trampil menulis artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Usahakanlah, jika mungkin, sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.

Mereka yang sudah terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku. Bukan langkah yang harus, tetapi terampil menulis artikel bisa dijadikan tetangga yang bagus untuk bisa terampil pula menulis buku.

#Saat merancang dan menulis buku

Tetapkanlah tema yang akan diangkat.

Buatlah Daftar Isi.

Mulailah menulis.

#Kala menghimpun artikel menjadi buku

-   Tulislah sebanyak mungkin artikel dengan tema sejenis. Misalnya, bertema pendidikan. Setelah, dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah: a) edit ulang. Sering artikel menggunakan “bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan mencantumkan tanggal kejadian yang dimaksud. b) jika diperlukan, buatlah rubrikasi.


-         Meski semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”, “Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.

Menulis Resensi Buku    

Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.

Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku:

 Jawablah sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”:

a.             Tulislah identitas buku

b.             Apa isi ringkas buku?

 

c.             Apakah penulis memiliki kompetensi?

d.            Apakah buku itu didukung referensi memadai?

e.            Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?

f.         Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan)                      dari buku-buku yang sudah ada?

g.        Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua                      kalangan? Bagaimana performa fisik buku, menarik?

h.    Tepatkah momentum kehadirannya?

i.         Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?

Ada banyak keuntungan jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja, saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah dibuat oleh penulis-penulis lain.

Sekarang, tak perlu kita tunda-tunda lagi. Untuk bisa menulis artikel dan kemudian buku, tak ada kiat yang paling manjur kecuali apa yang dikenal sebagai “Tiga M”: Mulai, mulai, dan mulailah!

Semoga bermanfaat.

 

 


Share:

Rahasia Proses Kreatif Menulis Bapak Jumanto

Rahasia Proses Kreatif Menulis Bapak Jumanto

(13 Juli 2020 Bapak Jumanto)

By: Yuliati

 

Bismillah…

Proses kreatif menulis yang dijalani Bapak Jumanto merupakan gambaran perjalanan hidupnya. Mengawali rutinitas menulis dari menulis puisi diselingi dengan menulis cerita pendek.

Tahun 2004 awal mula menulis Buku Ajar dibimbing Prof. Dr. Sarwiji Suwandi sebagai guru beliau, sehingga menyelesaikan 3 buku ajar untuk SMP dan 5 buku ajar untuk SMA.

Satu bulan pertama hanya menyelesaikan 1 buku ajar untuk kelas VII SMP/Mts. Buku ajar untuk  kelas VIII dapat saya selesaikan 2 minggu. Selanjutnya saya dapat menyusun naskah buku untuk kelas IX dan untuk SMA rata-rata dalam waktu 2 minggu.

Buku-buku tersebut dinilaikan ke Pusat Perbukuan. Proses selanjutnya saya harus belajar mengedit berdasarkan catatan-catatan dari tim penilai. Setelah proses penilaian buku selesai dan buku sudah mendapatkan SK penetapan, maka buku siap diterbitkan. Pendapatan beliau dari hasil penerbitan buku ajar tersebut jauh dari pendapatan seorang guru PNS.

Beliau mendirikan penerbit untuk mengajukan izin mencetak  BSE setelah Pemerintah meluncurkan istilah BSE. Buku-buku ajar yang ditulis oleh penulis buku secara indi maupun lewat penerbit dan lulus penilaian dibeli oleh pemerintah. Buku tersebut diberi HET. Pihak ketiga boleh mencetak buku tersebut dengan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Pada saat Bapak Direktur Penerbit SIC meminta beliau menjadi marketing beliau sedikit ragu untuk menjalaninya. Karena beliau juga menjalankan tugas sebagai guru PNS.namun berkat pengalaman menjadi penulis, editor, marketing, manager beliau berhasil menjalankan keempat aktivitas itu sampai sekarang. Di PGRI Jateng mendapat tugas sebagai Ketua Badan Penerbitan PGRI Jateng dengan Penerbit PGRI Jateng Press

Menulis itu mudah banyak orang telah merasakan dengan menulis mendapatkan kenikmatan. Menulislah karena menulis itu mudah. Langsung menulis tidak perlu dipikir terlalu dalam. Kreatifitas menilai seseorang akan tetap membara tentunya dipengaruhi oleh motif dalam filsafat  jawa motif itu secara garis besar cari jenang cari seneng. Namun apabila dijabarkan masih banyak motif motif yang lain.

Setiap penulis mempunyai motif yang berbeda beda. Namun kebanyakan penulis pemula itu motifnya seneng. Motif seneng adalah motif tingkatan terakhir yang tertinggi karena seneng adalah terpengaruh dimengerti oleh religiusitas kita.

Bapak Jumanto memfokuskan menulis yang non buku pelajaran agar leluasa menggali ide untuk menuliskan apa yang ada dipikiran kita. Buku yang kita tulis sesuaikan dengan masa perkembangan bahasa calon pembaca buku kita. Sesuaikan dengan jenjang buku sesuai UU no 3 tahun 2017 tentang Perbukuan.

Menulis itu mudah, ide ada di mana mana inspirasi akan muncul sewaktu waktu. Kita dengan mudah bisa menangkap ide atau inspirasi yang muncul. Jika di saat tertentu kita belum dapat menuangkan ide kita maka tulislah pokok pokoknya yang selanjutnya nanti ditulis dalam outline.

Apabila ada suatu kendala, untuk memudahkan menulis itu kita awali dengan membuat outline. Dengan outline akan menuntun pola pikir kita dan akan menjadi lancar. Membuat outline agar tulisan terarah dan konseptual, tulisan memiliki hubungan timbal balik yang disajikan dengan baik. Outline memudahkan penulis menciptakan klimak yang berbeda-beda. Dengan outline akan menghindari penggarapan topik lebih dari dua kali dan outline memudahkan penulis mencari materi pembantu.

Di akhir materi beliau menyampaikan apapun motif kita menulis tentu kita akan mendapatkan sesuai yang diharapkan. Tetapi jangan lupa akhir dari menulis sebenarnya ada yang disebut “senang dengan senang kita akan mendapatkan jenang atau dapat pendapatan kita juga akan dapat jeneng atau karir kita atau nama kita akan dikenang.”

Untuk menjadi penulis bukan ditentukan bakat. Menjadi penulis karena kemauan kita untuk menulis menulis dan menulis akhirnya terampil menulis.

Semoga bermanfaat.

 

 

 

 

 


Share:

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Biarlah kisahku...

Aku memmg bukan sesiapa Aku hanya seorang makhluk yang terlalu banyak alpa dan lupa Aku tak mampu berkata kata Hanya mampu menyampaikan nya ...